
Lumpur Bakrie Nakal
Enam tahun yang lalu saya kelas 0 kecil
Ada lumpur bakri yang nakal
Saya tau itu karena dia sudah merusak pernafasanku
Terus dia sudah merusak jalan raya
Sekarang saya sudah tidak punya teman lagi
Semua pindah entah dimana
Harapan saya adalah lumpur bakri nakal harus pergi sejauh-jauhnya
(Putri Dwi Novita, ditulis ketika kelas 4 SDN Besuki)
Lumpur Lapindo
Dulu sebelum adanya lumpur semuanya aman
Udaranya sejuk karena banyak pohon dan rumah-rumah yang berjejer
Semuanya masih utuh
Sekolahku masih ada
Tapi kini setelah adanya lumpur semua orang pindah dari rumah
Sekolahku tenggelam. Masjid juga tenggelam. Pohon-pohon mati semua. Hilang dan hangus. Aku sangat sedih
Mereka kehilangan rumahnya, barang-barang dan sekolahnya
Anak-anak tidak bisa bermain dan sekolah
Mereka kesusahan dan kelaparan gara-gara lumpur itu
mereka kehilangan konsentrasi dan kepinteran
Kasihanilah mereka
Harapanku adalah aku ingin lumpur itu hilang dan pergi jauh dari Desa Besuki biar aman
dan semuanya kembali utuh dan damai seperti dulu
(Nita Lisdianah, ditulis ketika kelas 5 SDN Besuki)
Lumpur Lapindo Yang Kejam
Kau hilangkan rumahku
Kau sakiti keluargaku
Kejam kau itu
Kau rendam sekolahku
Kejamnya kau itu lumpur
Aku tak bisa lagi sekolah
Rumahku, rumah teman-temanku, sekolahku
Kau habiskan semua
Semua orang takut padamu
Pohon-pohon subur menjadi layu
Aku kecewa sama kamu
Semua kau habiskan
Kasihanilah aku dan keluargaku
Kasihanilah orangtuaku
Ibuku menangis kehilangan rumahnya
Gara-gara lumpur kejam itu
Ibu sakit sesak
Gara-gara lumpur itu
Hatiku terasa terpukul
Melihat lumpur itu
Sudahlah lumpur
Aku tak mau melihat kamu lagi
Aku bosan melihat kamu lagi
Aku mau tidur ini sudah malam
(Nita Lisdianah, ditulis ketika kelas 4 SDN Besuki)
Sekolahan
Sekolahku yang indah
Dulu sekolahku bagus
Tapi sekarang
Aku sekolah menumpang
Kalau ujian aku terganggu
Belajar tidak tenang
Aku diganggu orang banyak
Karena sekolahan menumpang
Perpustakaanku hilang
Kantor guruku hilang
Tempat untuk ibadah juga hilang
Semua hilang
Karena Lumpur Lapindo
(Miyah, ditulis ketika kelas 5 MI Darul Ulum)
Nita Lisdianah dan Putri Dwi Novita adalah siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Besuki, Sidoarjo, Jawa Timur. Sementara Miyah adalah alumni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum, Besuki, Sidoarjo, yang kini berdomisili di Malang, Jawa Timur.
Comments with Facebook