Home Featured “Mentjintai Negara Soematera Timoer!” (Majalah Pengawal, 1949)

“Mentjintai Negara Soematera Timoer!” (Majalah Pengawal, 1949)

0

Majalah Pengawal adalah media dari Barisan Pengawal Negara Sumatera Timur. Ia mula-mula diterbitkan pada 1948 di Kantor Besar Barisan Pengawal. Namun pada 1949, redaksi majalah ini dipindahkan ke Djabatan Penerangan Negara Soematera Timoer. Lokasinya tetap di Medan, yakni di Poesat Pasar P 84.

Majalah yang terbit setengah bulanan (atau dua mingguan) ini diterbitkan oleh Djabatan Propaganda dan Penerangan Barisan Pengawal Negara Sumatera Timur. Di sini akan ditampilkan tiga edisi, yakni Edisi 3 Januari 1949, 18 Januari 1949, dan 5 Februari 1949. Selanjutnya akan ditampilkan secara berseri sejumlah Majalah Pengawal lainnya.

Judul yang dipakai dalam tulisan ini berasal dari salah satu judul di dalam Edisi 3 Januari 1949. Adapun judul-judul lain dalam edisi tersebut adalah “Langkah Baroe” dari Wali Negara/Presiden Tengku Mansoer, “9 orang Vaandrig Barisan Pengawal”, “Peraturan Pembajaran (Pendapatan) Baroe”, “Surat dari Buitenpost: Selamat Tahoen Baroe 1949”, puisi dari Tebing Tinggi berjudul “Ombak”, semacam surat pembaca, “Tjermin Hidoep”, dan rubrik sport “Adoe Tindjoe”.

Sementara dalam Edisi 18 Januari 1949, judul-judul atau isinya adalah “Kabar dari Redaksi” yang berisi “Pemandangan Oemoem tentang doea minggoe jang telah berlaloe”, “Kesan2 selama aksi pembebasan”, “Goegoer dalam menjembahkan bakti”, “Pengharapan2 disekitar para Vaandrig kita”, dan “Mr. T. Bahrioen Meninggal Doenia”. T. Bahrioen adalah Direktur Kabinet Seripadoeka Wali Negara sekaligus Kepala Tjadangan Sementara Departemen Oeroesan Ekonomi”.

Selain itu, ada pula puisi berjudul “Djangan Harapkan Goentor Dilangit” dari Geloegor, “Roeangan agama: ‘Amma’lfil mendjelang Mauloed NABI’”, “Menindjau Buitenposten”, semacam feature “Asalkan Djandji Kautepati Kelak”, puisi “O, Boenga!” dari M. Joes di Tanjung Balai, dan Irama Perjuangan “Selamat Berdjoeang, Saudara…..!”.

Sedangkan pada Edisi 5 Februari 1949, isinya adalah “Barisan Pengawal di Buitenposten”, “Menindjau Buitenposten”, “Lagi, Rombongan dari Tjimahi”, “Menoelis dan Mengarang”, “Sedikit tentang Motor Jeep”, “Soerat-Menjoerat”, “Sekali Lagi, ‘Barisan Band’”, dan “Do’akoe: Berdaoenlah, Oh Poeding!”.

Tengku Mansoer Adil Mansoer Tengku Mansoer Adil Mansoer lahir sebagai seorang yang merdeka di Medan (Sumatera Utara kini), pada 28 Mei 1948. Pada 1962, karena situasi politik, ia melarikan diri ke negeri Belanda hingga saat ini.

Comments with Facebook

LEAVE YOUR COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *