Home Ken Miryam Vivekananda Fadlil

Ken Miryam Vivekananda Fadlil

Ken Miryam Vivekananda Fadlil adalah mantan pengajar di Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Kebudayaan Universitas Indonesia. Kini, pemerhati kearifan lokal untuk pendidikan anak usia dini ini menjadi staf redaksi LenteraTimur.com di Jakarta sekaligus ketua divisi pendidikan Perkumpulan Lentera Timur.

Keberagaman Bahasa Melayu di Balik Keseragaman Bahasa Indonesia

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 0
0
Ada hasrat untuk menamakan semua bahasa yang beragam itu sebagai bahasa Indonesia. Ya, saya rasa itu tentu mengelirukan secara linguistik.

Sang Sultan Bintan dan Tiga Pilar

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 0
0
"Jangan ulangi kesalahan Van Vollenhoven yang dahulu pernah membuat pola yang memisahkan adat dengan Islam."

Siasat Jerat (terhadap) Adat

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 0
0
Membatasi adat hanya sebagai kebiasaan tanpa menerapkan aturan-aturannya sebagai hukum hanya akan menjadikan adat sebagai mitos.

Sastra Djawa, Esai Tengku Amir Hamzah (2)

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 0
0
Dalam hikajat Hindoe dioetamakan pendjelmaan dewa Wisjnoe sebagai Rama dan maksoed toeroen Wisjnoe kedoenia ini ialah memboenoeh Rawana, sebab baginda melarikan Sita. Dalam tjerita Djawa Serat Rama, Rawana melarikan Sita dan peperangan antara Rama dan Rawana inilah jang dioetamakan.

Berbilang Jalan Pulang ke Hukum Adat

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 0
0
"Jadi mari kita kembali pulang pada identitas kita, termasuk dengan hukum adat dan peradilannya, karena hanya di sana kita dapat keadilan."

Representasi, Kata yang Tak Kunjung Masak

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 0
0
Tak kunjung resapnya kata ‘representative’ ditunjukkan oleh komposisi saling-silang anggota Dewan perwakilan Rakyat dan macam-macam hajatan kontes kecantikan.

Siasat Resentralisasi Pemerintah Pusat

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 1
0
“Pusat mungkin merasa kecele dengan otonomi dan desentralisasi selama ini. Ini gejala yang sama terjadi pada tahun 50-an."

Sepisau Sepi di DPD

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 0
0
Sunyinya gedung ini nyatanya senafas dengan sunyinya suara daerah di tingkat pusat. Denyut aktivitas dalam gedung ini nyatanya begitu lemah, selemah kepal tinju kaum-kaum yang diwakilinya.

Syair Puteri Hijau (4) | Tamat

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 0
0
Tinggallah negeri tiada beradja, Setiap orang bermenung sadja, Laksana puteri bermuram durdja, Tiadalah tentu urusan kerdja.

Rentak Sedegam Penguatan DPD dan Otonomi Provinsi

Ken Miryam Vivekananda Fadlil 0
0
Setelah kita kaji mendalam, kita baca Undang-Undang Dasar, tidak ada kemungkinkan untuk menafsirkan locus delicti ada pada kabupaten. Sebaliknya, otonomi itu justru harus ada pada provinsi.