Home Featured Ekonomi dan Tata Negara Soematera Timoer

Ekonomi dan Tata Negara Soematera Timoer

0
Peta Sumatera Timur. Foto-foto diambil dari dokumen "Pemandangan Ringkas Ekonomi dan Tata Negara Sumatera Timur".

Berikut adalah salinan dokumentasi tentang ”Pemandangan Ringkas Ekonomi dan Tata Negara Sumatera Timur” tanggal 15 Maret 1948. Dokumentasi ini saya peroleh dari Charles Manders, seorang Belanda yang pernah tinggal di Tanjung Balai (Sumatera Utara kini) dan baru saja wafat pada 10 Oktober 2011. Naskah ini tertulis dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Belanda, dimana pada lembar pertama memiliki tiga warna dasar yang menjadi warna bendera Negara Sumatera Timur, yakni kuning, putih, dan hijau.

—————————————

Selamat Datang

Kepada segenap tetamoe, jang mengoendjoengi Negara ini. Koendjoengan dan perhatian toean adalah sokongan bagi kami oentoek meneroeskan oesaha pembangoenan jang soelit dan berat itoe.

Moga-moga toean-toean, sebagai wakil dari Pemerintah-Poesat dan jang dioetoes dari Negara-negara maoepoen Daerah-daerah lain, dapat bersama-sama dengan kami teroes membina Indonesia jang berbahagaia dan makmoer.

A. SEDJARAH PEMBANGOENAN KETATA-NEGARAAN
Sebenarnjalah Negara Soematera Timoer telah memboeat sedjarah: segala sesoeatoenja berdjalan dengan tjepat dan sampai masa kini pemimpin2nja masih beloem mengenal djemoe.

Sampai kini setiap sa’at dan waktoe dipergoenakan oleh Negara oentoek membina rantjangan2, jang akan membawa hari kemoedian jang gilang-gemilang.

Apakah sebabnja maka terdjadi pembinaan dan pembangoenan ketata-negaraan ini?

ASAL MOELANJA:
Lama sebeloem Pemerintah Belanda memoelai gerakan-kepolisianja, diantara golongan terkemoeka pendoedoek Soematera Timoer telah terdapat kegelisahan dan keketjewaan jang besar. Mereka menjaksikan, bahwa aliran jang sehat di-repeoblik kian didorong kebelakang oleh pemimpin gadoengan: jaitoe pemimpin2 lasjkar atau tentara, pemimpin2 partij2 politik maoepoen pengandjoer2, jang tidak tjakap dilapangan ekonomi atau lain2: setiap persesoeaian dengan fihak lawan akan berarti pengachiran carriere mereka.

Berbagai pemoeka2, diantarnja termasoek joega wakil-wakil dari golongan Tionghwa, jang dengan penoeh keketjewaan melihat keroentoehan Soematera Timoer, dibawah pimpinan T. Dr. Mansoer, seorang chirurg di Medan, membentoek soeatoe komite.

Komite inilah jang moela2 melahirkan tjita2 soeatoe pemerintahan sendiri oentoek Soematera Timoer menoeroet batas2, jang termaktoeb didalam Linggardjati.

Mesti didjelaskan disini, bahwa komite ini – soenggoehpoen ia hendak memberantas aliran2 jang tidak baik didalam Repoeblik – didirikan semoela tidak setahoe Pemerintah Belanda. Sub2 – komite-nja tersebar diseloeroeh Soematera Timoer dan berkat kegiatannjalah, maka selama dan sesoedah gerakan kepolisian banjak titi, dijalan2, fabrik2, dll. terhindar dari pemoesnahan.

BERTINDAK TERANG2AN
Setelah dimoelai gerakan kepolisian, komite langsoeng tampil kemoeka terang2an, dibawah pimpinan T. Dr. Mansoer, dengan perantaraan Recomba Soematera Oetara komite menjerahkan soerat permohonan kehadapan Letnan Goebernoer Djendral oentoek menoentoet : pemerintahan sendiri oentoek Soematera Timoer didalam Negara Indonesia Serikat diatas dasar azas2 demokrasi.

Komite mengingini oentoek Soematera Timoer soeatoe kedoedoekan teristimewa sebagai dapat dilihat dari namanja : KOMITE DAERAH ISTIMEWA SOEMATERA TIMOER (KOMITE D.I.S.T)

D.I.S.T DIAKOEI !
Dalam pada itoe diberbagai tempat rakjat mengadakan demonstrasi. Ini memboektikan, bahwa komite tsb, disokong oleh lapisan rakjat jang besar.

Ketika Letnan Goebernoer Djenderal pada 2 Oktober 1947 mengoendjoengi Soematera Timoer, beliau dapat melihat dengan mata-kepala sendiri keadaan ini, hingga tidak mengherankan, setelah diadakan pembitjaraan diistina di Djakarta, beberapa hari setelah itoe telah dapat ditentoekan :

1. Daerah Istimewa Soematera Timoer diakoei sebagai soeatoe kesatoean ketata-negaraan.
2. Komite D.I.S.T. dioebah mendjadi Dewan Perwakilan Sementara.
3. Sebeloem organisasi Dewan ini tersoesoen, Recomba mendjalankan pemerintahan dengan bekerdja sama dengan Dewan.
4. Kekoeasaan Zelfbestuur oentoek sementara berpindah ketangan Dewan : ini berlakoe teroes, hingga kelak soeatoe Dewan, jang dipilih rakjat, telah menjatakan pendapatnja tentang kedoedoekan Zelfbestuur.

Segala sesoeatoenja ini ditentoekan didalam ketetapan Letnan Goebernoer Djendral bertanggal 8 Oktober 1947.

DEWAN PERWAKILAN SEMENTARA
Segera setelah keloear ketetapan Letnan Goebernoer Djenderal jang terseboet, Dewan moelai menjingsing lengan badjoe. Dewan diperloeas dengan beberapa anggota2 baroe. Pengloeasan ini dilakoekan dengan memperhatikan dan mengingat tjorak-ragam pendoedoek Soematera Timoer. Teroetama mesti dioesahakan, agar golongan pendoedoek bangsa Indonesia atau asing – jang berkat kegiatannja menjebabkan pembangoenan ekonomi Soematera Timoer – toeroet mengambil bagian didalam pembinaan Ketata-negaraan daerah ini.

Demikianlah Dewan diperloeas dengan : seorang anggota bangsa Indonesia-Djawa, tiga orang Belanda seorang India dan seorang Belanda-Peranakan.

Masa ini anggota Dewan berdjoemlah 28 orang. Menoeroet Peratoeran Soesoenan Tata-Negara Soematera Timoer djumlah anggota Dewan ini dapat diperloeas, djika perloe sampai 40 orang.

PERATOERAN SOESOENAN TATA-NEGARA SOEMATERA TIMOER
Pada achir boelan Oktober 1947 Dewan mengangkat dari anggota2nja soeatoe Juridisch-Technischo Commissie, jang berkewadjiban merantjang Soesoenan Tata-Negara Soematera Timoer. Pada tanggal 15 dan 17 November 1947 rantjangan tsb. telah dapat dimadjoekan kesidang Dewan. Dengan mendapat penoeh perhatian rantjangan ini dibitjarakan oleh Dewan dan menimboelkan perdebatan2 sengit, soenggoehpoen iklim membangoen tetap terpelihara.

Beberapa hari setelah itoe soeatoe delegasi berangkat dari Soematera Timoer oentoek membitjarakan Peratoeran Soesoenan Tata-negara itoe dengan pemerintah di Djakarta.

T. DR. MANSOER DIPILIH SEBAGAI WALI-NEGARA
Didalam sidang tanggal 15/17 November 1947 itoe djoega telah dipilih dengan soeara boelat sebagai Wali-Negara : T. Dr. Mansoer. Demikianlah telah terpilih oentoek mengepalai Negarai ini seorang, jang banjak mempoenjai kesanggoepan dan oleh lawan dan kawan diakoei, bahwa beliau tidak mengedjar kemoeliaan, kekoeasaan maoepoen keoentoengan.

KOMISI OENTOEK PEMILIHAN-OEMOEM
Anggota Dewan insjaf, biarpoen Dewan terseboet disokong oleh lapisan rakjat jang besar bahwa ia tidak terbentoek dengan pemilihan jang sebenarnja. Oleh karena itoelah didalam sidang jang terseboet diatas tadi Dewan djoega telah membentoek soeatoe Komisi jang akan mempeladjari faktor2, jang menentoekan, bila pemilihan dapat diadakan dan selandjoetnja dapat mengemoekakan oesoel2 dengan tjara bagaimana pemilihan itoe dapat diadakan.

Peratoeran Soesoenan Tata-Negara jang telah dioemoemkan baroe2 ini, menjatakan bahwa, pemilihan akan dilangsoengkan selambat2nja sebeloem 1 Januari 1950 j.a.d.

SOEMATERA TIMOER DAN PEMBENTOEKAN FEDERASI
Dalam seroean dari ”12 rasoel” jang terkenal itoe (pada permoelaan boelan December j.i.) Soematera Timoer memegang peranan jang penting poela. Sedjoemlah 4 orang anggota Dewan Perwakilan Sementara Soematera Timoer toeroet menanda-tangani seroean itoe, jaitoe : T. Dr. Mansoer, T. Mr. Dzoelkarnain, T. Mr. Bahrioen dan Dr. Nainggolan.

Dewan sementara selandjoetnja memilih T. Mr. Dzulkarnain sebagai wakil Soematera Timoer didalam oesaha pembentoekan Pemerintahan-Federal.

Demonstrasi di Medan.

TIDAK SABAR !
Didalam pada itoe di Soematera Timoer orang hendak melihat boekti dan kenjataan. Ketika Dewan didalam sidangnja tanggal 5 December 1947 mendengar keterangan Recomba, bahwa pembitjaraan tentang Peratoeran Soesoenan Ketata-negaraan Soematera Timoer di Djakarta beloem selesai, Dewan mengambil mosi oentoek mendesak pada Pemerintah di Djakarta dan kepada delegasi Soematera Timoer agar segera dioesahakan mentjapai hasil. Apalagi tidak boleh diloepakan, bahwa dilapangan pembangoenan ekonomi, Soematera Timoer telah mendapat kemadjoean pesat, hingga penjelesaian soal Tata-negara tidak boleh ditinggalkan pembangoenan ekonomi jang tjepat ini. Orang di Soematera Timoer tidak sabar dan tidak dapat menoenggoe lama lagi.

SOEMATERA TIMOER DAN PEROENDINGAN
Pada tanggal 28 Oktober 1947 telah berangkat T. Mr. Dzoelkarnain, Dr. Nainggolan dan toean M. Lalisang ke Djakarta oentoek menwakili Soematera Timoer didalam peroendingan. Pada tanggal 3 December 1947 T. Mr. Dzulkarnain diangkat sebagai anggota delegasi, sedang Dr. Nainggolan masoek didalam Komisi tehnik militer Belanda.

SOEMATERA TIMOER MENDJADI NEGARA
Tanggal 19 December 1947 mendjadi penting oleh karena doea sebab : pertama pada tanggal tsb. Menteri2 Beel dan Neher berkoendjoeng ke Soematera Timoer, selandjoetnja hari tsb. mendjadi beriwajat oleh karena pada tanggal itoe Wali-Negara dapat menjatakan setjara tidak resmi, bahwa Soematera Timoer beberapa hari lagi akan memperoleh kedoedoekan sebagai negara-bahagian dari Indonesia Serikat.

TANGGAL2 BERSEDJARAH
(31/7-1947 – 16/2 – 1948)

1947.
31 Juli :
Komite DIST memadjoekan permohonan kepada Letnan G.G. dengan perantaraan Recomba Soematera Oetara, agar kepada Soematera Timoer didjadikan daerah-hoekoem jang teristimewa, diloear Repoeblik Indonesia, menoeroet dasar2, jang termaktoeb didalam Linggardjati.

11 Agustus :
T. Mr, Dzoelkarnain berangkat ke Amerika Serikat berkenaan dengan pembitjaraan ”masalah Indonesia” di Dewan Keamanan.

9/11/27 Agustus :
Rakjat berdemonstrasi tertoeroet-toeroet di Loeboek Pakam, Bindjei dan Pem. Siantar.

27 September :
PARDIST Didirikan

2 October :
Letn. G.G. berkoendjoeng ke Soematera Timoer. Kepoetoesan masjawarat antara beliau dengan wakil2 pendoedoek : Soematera Timoer akan didjadikan ” Daerah Istimewa”.

6 October :
Dibawah pimpinan T. Dr. Mansoer beberapa anggota komite DIST berangkat ke Djakarta oentoek membitjarakan kedoedoekan Soematara Timoer dengan Pemerintah Agoeng disana.

8 October :
Dengan besloeit Letnan G.G. Soematera Timoer diakoei sebagai soeatoe kesatoean ketata-negaraan. Komite DIST diobah mendjadi Dewan sementara. Anggota Dewan ditambah dengan beberapa orang.

28 October :
Toean2 T. Mr. Dzoelkarnain, Dr. F.J. Nainggolan dan M. Lalisang berangkat ke Djakarta oentoek mewakili DIST dalam persiapan peroendingan dengan Repoeblik. T. Mr. Dzulkarnain ditoendjoekan oentoek doedoek dalam Komisi Penghoeboeng dan Komisi Tehnik Militer Belanda.

17 November :
Anggota Dewan sementara, T. M. Bahar, pergi keperoendingan ECAFE (ECONOMI COMMISSION FOR ASIA AND FAR EAST = Komisi Ekonomi oentoek Asia dan Timoer-Djaoeh) di Manilla.

15/17 November :
Dewan sementara mengadakan sidang oentoek membitjarakan :
1. Statuut Soematera Timoer.
2. Atoeran tentang Soesoenan Ketata-Negaraan.
3. Pemilihan Ketoea D.I.S.T (Terpilih sebagai Wali-Negara : T. Dr. Mansoer).
4. Pembentoekan soeatoe Komisi oentoek mempeladjari soal pemilihan.

2 December :
Empat orang wakil Soematera Timoer (T. Dr. Mansoer, T. Mr. Dzoelkarnain, T. Mr. Bahrioen, dan Dr. F.J Nainggolan) toeroet menanda-tangani Seroean dari Komite Indonesia Serikat.

3 December :
T. Mr. Dzoelkarnain ditoendjoekan oleh Lt. G.G oentoek toeroet dalam Delegasi Belanda dalam peroendingan dengan Repoeblik.

5 December :
Dewan mengambil mosi menjatakan persetoedjoean penoeh atas toedjoean Komite Indonesia Serikat. Dewan mendesak kepada Pemerintah Agoeng di Djakarta, agar pembitjaraan tentang Atoeran Ketata-Negaraan Soematera Timoer disegerakan.

19 December :
Rombongan Perdana Menteri Beel berkoendjoeng ke Soematera Timoer. T. Dr. Mansoer memakloemkan dalam persidangan Dewan, bahwa Soematera Timoer akan memperoleh kedoedoekan sebagai Negara didalam Negara Indonesia Serikat.

25 December :
Besloeit Letnan G.G. mengakoei Soematera Timoer sebagai Negara.

31 December :
Dewan menjetoedjoei Atoeran tentang Soesoenan Ketata-Negaraan Soematera Timoer dengan perobahan2, jang diandjoerkan Pemerintah di Djakarta.

1948.
20/21 Januari :
Dewan mendengarkan lapoeran dari anggota2 delegasi ke Djakarta tentang :
a. kemadjoean jang telah diperdapat dalam oesaha persiapan pemerintah federasi sementara.
b. Pembitjaraan2 tentang kedoedoekan Soematera Timoer. Dalam sidang ini juga diputuskan :
a. Anggota2 Dewan beserta Wali-Negara segera akan disoempah, setelah soesoenan tata-negara dioemoemkan.
b. Mengeloearkan madjallah : ”Warta Rasmi Negara Soematera Timoer”, tempat memoeatkan peratoeran2 dan berita rasmi dari Negara.

27 Januari :
Peratoeran Soesoenan Tatanegara Soematera Timoer dioemoemkan.

28 Januari :
Peratoeran terseboet moelai berlakoe.

29 Januari :
Dalam oepatjara rasmi jang sederhana Wali-Negara, beserta anggota2 Dewan Perwakilan Sementara mengangkat soempah.

16 Februari :
Dengan besloeit Letnan Goebernoer Djenderal kekoeasaan dan hal Pemerintah diserahkan kepada Negara Soematera Timoer. Dengan ini dikoeatkan Peratoeran Soesoenan tata-negara Soematera Timoer, jang telah disjahkan Dewan pada tanggal 31 December 1947.

 

PERATOERAN TATA-NEGARA SOEMATERA TIMOER
BAGAIMANAKAH TJARA PEMERINTAHAN SOEMATERA TIMOER?

PEMANDANGAN OEMOEM.
Peratoeran ini berazaskan dasar pemisahan antara ”kekoeasaaan memboeat Oendang2” dengan ” Kekoeasaan melakoekan Oendang2”. ”Kekoeasaan memboeat oendang2” terletak ditangan Dewan Perwakilan dengan bekerdja sama dengan Wali-Negara, sedang Pemerintahan-Oemoem dalam arti ”melaksanakan oendang2” dilakoekan oleh Wali-Negara, dibawah pengawasan Dewan Perwakilan.

Peratoeran ini dirantjang dengan keinsjafan, bahwa djika tjara2 demokrasi Barat ditiroe soeloeroehnja, moengkin timboel kesoelitan2 didalam melaksanakannja. Soesoenan Parlementair Barat misalnja ada menentoekan hak Kepala Negara oentoek memboebarkan parlemen, bila pemerintah dengan parlemen tidak sefaham, sedang tanggoeng djawab Dewan-Menteri dalam soesoenan jang sedemikian memegang peranan poela. Djika atoeran dalam tjara demokrasi Barat ini dilawoekan dg. terbatas, maka ia tidak akan mengakibatkan kegontjangan didalam ketegoehan pemerintahan.

Tetapi oentoek Negara jang masih moeda ini, dimana tjita2 demokrasi setjara Barat beloem mendalam betoel, sedang persediaan2 tenaga2 jang berpeladjaran tinggi dan berpengalaman loeas tidak besar, peniroean tjara parlementair Barat moengkin menimboelkan pemerintahan jang gojah dan moengkin meroegikan soeatoe politik-kemakmoeran Negara serta segala akibat2nja jang lain.

Peratoeran Tata-Negara Soematera Timoer oleh karena itoe tidak memoeat atoeran, jang memberi kemoengkinan kepada Wali-Negara oentoek memboebarkan Dewan Perwakilan, sedang tanggoeng-jawab Wali-Negara atau menteri2 (kepala departemen) djoega tidak ada diseboetkan didalamnja.

Peratoeran tata Negara ini memilih djalan tengah jang lebih tepat : Dewan Perwakilan tidak dapat memaksa Wali-Negara meletakkan djabatan, sedang sebaliknja Wali-Negara tidak djoega dapat memboebarkan Dewan. Dewan-lah jang memegang kekoeasaan tertinggi dan Wali-Negara mesti toendoek akan kepoetoesan2 Dewan.

Dewan sebagai Badan Perwakilan akan bertanggoeng-djawab tentang pemerintahan terhadap pendoedoek, jakni : jang memilihnya.

Berikoet didjelaskan hak dan kekoeasaan berbagai badan2 pemerintahan di Soematera Timoer.

DEWAN PERWAKILAN
Kekoeasaan tertinggi terletak ditangan Dewan.
a. Kepada Dewan diserahkan segala rantjangan oendang2 oentoek disetoedjoei. Setelah disetoedjoeinja, baroelah disjahkan oleh Wali-Negara.
b. Dewan mengawasi penglaksanaan Pemerintahan Oemoem, oleh karena :
1. Dewan dapat meminta keterangan pada Wali-Negara tentang ichwal apa sekalipoen.
2. Dewan sendiri dapat mengambil initiatief oentoek memboeat oendang2.
3. Dewan dapat mengobah maoepoen membathalkan rantjangan oendang2.
4. Dewan dapat menjatakan kepoeasan-maoepoen keketjewaannja tentang beleid pemerintahan dari sesoeatoe departemen dengan djalan menjetoedjoei atau membathalkan sesoeatoe bahagian dari anggaran biaja.
5. Dengan perantaraan Badan Amanah (College van Gedelegeerden) Dewan mempoenjai hoeboengan rapat dengan Wali-Negara, jang beroepa poesat dari Badan Penglaksanaan Pemerintahan.

TJORAK DEWAN ITOE
Dewan, jang dalam dasarnja, mengadakan sidang dimoeka oemoem, akan terdiri dari lima-poeloeh anggota, 38 dari padanja dipilih dengan djalan mengadakan pemilihan-oemoem, sedang 12 anggota akan diangkat oleh Wali-Negara.

Pengangkatan 12 anggota ini bertali dengan peristiwa, bahwa pendoedoek Soematera Timoer sangat beragam. Ini boekan hanja berhoeboeng dengan golongan2 bangsa-asing tetapi djoega dengan golongan2 bangsa Indonesia, jang didalam pemilihan kelak moengkin tidak mentjapai djoemlah soeara jang dikehendaki, sedang kedoedoekan golongan2 terseboet sedemikian penting, hingga mereka mesti diberi kesempatan oentoek membela kepentingannja di Dewan.

Dengan tjara demikian, hasil pemilihan oemoem dapat di”koreksi”.

Anggota Dewan dipilih atau diangkat oentoek 5 tahoen. Selama beloem diadakan pemilihan oemoem, Dewan Perwakilan  Sementara akan bertindak sebagai Badan-Perwakilan : djoemlah anggota masa ini tidak akan lebih dari 40. Sesoedah diadakan pemilihan jang terseboet diatas, jang mesti dilakoekan sebeloem 1 Januari 1950, Dewan Perwakilan Sementara akan boebar.

Disamping kedoedoekannja sebagai Wakil-Wali-Negara, Wakil-Wali-Negara djoega akan mendjadi ketoea Dewan, dengan hanja mempoenjai secara jang beroepakan nasihat.

BADAN AMANAH (COLLEGE v. GEDELEGEERDEN)
Pada permoelaan tiap2 tahoen-sidang Dewan mengangkat dari anggota2nja soeatoe Badan Amanah (College van Gedelegeerden), jang akan terdiri sebanjak2nja dari 7 orang anggota.

Selain dari Badan ini mesti mempersiapkan segala jang akan diperbintjangkan didalam Dewan (rantjangan oendang2, dsb-nja) dan dapat mengoeroes sendiri berbagai ichwal, jang diserahkan kepadanja oleh Dewan. Badan terseboet djoega senantiasa mesti mengadakan perhoeboengan dengan Wali-Negara, jang sebenarnja mendjadi Kepala dari Pemerintahan (kekoeasaan melaksanakan oendang2) : Badan itoe selandjoetnja mesti memberi keterangan pada Dewan tentang perhoeboengan ini.

Dengan tjara demikian Badan Amanah (College van Gedelegeerden) sebenarnja beroepa badan-pengawas dari Pemerintahan-Oemoem.

Badan ini boekan Badan-Penghoeroes-Harian (dagelijks bestuur), karena sebagai Pengoeroes Harian, hal itoe tidak lagi tjotjok dengan pemisahan antara ”kekoeasaan melakoekan oendang2” dengan ”kekoasaan memboeat oendang”, karena dengan tjara ini kepada soeatoe College jang diangkat dari Dewan akan dipikoelkan (dengan bekerdja sama dengan Wali-Negara) penglaksanaan Pemerintahan.

Masyarakat Simalungun.

WALI-NEGARA
Wali-Negara sebagai Kepala dari Negara ini, mesti berbangsa Indonesia, warga-negara Indonesia dan oleh karena pertalian adat dan tradisi terikat kepada Soematera Timoer. Ia dipilih oleh Dewan oentoek masa 5 tahoen.

Wali-Negaralah jang, dengan persetoedjoean Dewan, mensjahkan oendang2. selandjoetnja padanja dipikoelkan penglaksanaan Pemerintahan-Oemoem; dengan tjara sedemikian sebenarnja segala pegawai, jang dipekerdjakan maoepoen diperbantoekan pada Negara, takloek kepada Wali-Negara.

Wali-Negara djoega memegang poetjoek-pimpinan Pasoekan Keamanan Soematera Timoer.

KABINET
Didalam melaksanakan kewadjibannja jang berat dan loeas itoe Wali-Negara dibantoe oleh penasehat2 sebanjak2nja sedjoemlah 5 orang, jang bergaboeng didalam “Kabinet”.

Demikianlah anggota2 Kabinet ini beserta Wali-Negara meroepakan poetjoek-pimpinan.

Rantjangan oendang2 oentoek Dewan, jang dikemoekakan oleh Departemen2 kepada Wali-Negara, diselidiki dan dipeladjari oleh Kabinet didalam perhoeboengan jang lebih loeas.

Anggota2 Kabinet adalah “orang2 kepartjajaan” Wali-Negara ; sebab itoe djoega mereka diangkat dan diperhentikan oleh beliau.

Mengemoekakan oesoel2 didalam hoeboengan jang lebih loeas dan dari tingkatan jang lebih tinggi dari jang dapat dilakoekan departemen2, poen termasoek sebagai kewadjiban jang penting dari Kabinet.

Djoega kepada anggota kabinet dapat diserahkan oentoek sementara pimpinan dari soeatoe departemen.

DEPARTEMEN-DEPARTEMEN
Akan diadakan 7 departemen-departemen, jaitoe ;
1. Dep. Kehakiman.
2. Dep. Pemerintahan.
3. Dep. Keoeangan.
4. Dep. Ekonomi.
5. Dep. Oeroesan Keboedajaan.
6. Dep. Laloe-Lintas.
7. Dep. Keamanan.

Segala tjabang-tjabang kewadjiban Pemerintah, jang tidak langsoeng mendjadi oeroesan Pemerintahan-Federal, dimasoekan, kedalam departemen-departemen ini.

Perkataan “departemen” sengadja dipilih, oleh karena kata ini djelas menggambarkan, bahwa tjabang kewajiban Pemerintahan itoe benar2 terlepas dari kewadjiban Pemerintah-Poesat dan oleh karena itoe administratief termasuk ke Negara Soematera Timoer.

Ini djoega mendjadi sebab, jang sedapat moengkin oentoek djabatan kepala departemen diangkat orang Indonesia. Mereka mesti menentoekan beleid oemoem dari tjabang2 djawatan Pemerintah dengan tidak dimaksoed mereka mesti mentjampoeri technische detailnja. Djoemlah departemen-departemen ini sengadja dibatasi.

B. PEMANDANGAN EKONOMI
Pada kira2 pertengahan abad jang lampau Soematera Timoer adalah rantau djadjahan berbagai Zelfbestuur2. Daerah ini ketika itoe berpendoedoek sedikit dan tidak makmoer. Didalam makanan, pakaian, dsb-nja pendoedoek dapat memboetoehi keperloeannja sendiri. Perhoeboengan perdagangan dengan loear-negeri hanja sedikit, dan hanja terbatas dengan ekspor hasil2 hoetan. Lambat laoen daerah ini termasuk djoega didalam hoeboengan laloe lintas internasional, teroetama setelah didaerah ini timboel berbagai perkeboenan. Kepada para ondernemers zelfbestuur2 memberikan konsesi2-tanah, sedang pendoedoek asli sendiri tidak langsoeng mempoenjai hoeboengan apa2 dengan timboelnja perkeboenan2 itoe.

Tanah, jang disediakan masa itoe oentoek perkebunan, adalah tanah-hoetan. Pendoedoek sendiri tidak mempoenjai keinginan oentoek bekerdja diperkeboenan, oleh karena mereka merasa lebih poeas meneroeskan penghidoepannja : bertani ditanah sendiri. Tetapi lambat laoen timboelnja perkeboenan itoe mempoenjai arti jang besar djoega bagi pendoedoek, oleh karena dengan djalan demikian pendoedoek berkenalan dengan berbagai tanaman jang semoela asing baginja. Keboen2 getah rakjat, jang djoega di Soematera Timoer banjak terdapat, adalah timboel setelah rakjat melihat onderneming2 jang terdiri disekelilingnja.

Selandjoetnja sebagai akibat timboel perkeboenan2 itoe didaerah ini diperboeat djalan2 jang teratoer, perhoeboengan kereta-api, d.l.l.

Kedoedoekan zelfbestuur bertambah tinggi berkat keoentoengan jang mereka peroleh dari konsesi2 tanah. Rakjat memperoleh pemeliharaan kesehatan jang lebih baik dan selandjoetnja memperoleh mata-pentjahrian jang baroe. Djadi : dilihat dari segi ekonomi, didaerah ini perkeboenan beroepa poesat jang penting.

Sebab itoe sudah semestinja perkeboenan ini mesti diperhatikan dari dekat, baik tentang keadaan sedjarahnja maoepoen tentang keadaanja sekarang.

Ketika pada tahoen 1863 seorang toean keboen dari Djawa, Jacobus Nienhuys, datang ke Deli, ia mendapati daerah, jang masih dilipoeti hoetan-beloekar oentoek sebagian besar dan berpendoedoek jang tidak besar djoemlahnja dan terdiri dari soekoe2 bangsa Melajoe dan Batak jang tinggal dikampoeng2 dipinggir soengei2, jang banjak sedikitnja dapat dilajari. Daerah ini ketika itoe masih menderita oleh karena pertikaian dan peperangan, jang tidak koendjoeng habis antara ”negara2” Melajoe, Batak dan Gajo. Perhoeboengan dengan doenia-luar hanja diselenggarakan oleh bangsa2 Arab, Tionghwa dan saudagar dari Djawa.

Nienhuys menemoei berbagai kesoelitan2 besar baik tentang soal keoeangan maoepoen tentang soal-boeroeh, tetapi soenggoehpun demikian ia dapat djoega memperoleh dari tanaman-tembakaoenja pada tahoen pertama sebanjak 50 baal. Setelah Nienhuys memboeka djalan, banjak berdatangan toean2 keboen lain dan djoega pemerintah Belanda moelai mengambil kedoedoekan didaerah ini. Berbagai maatschappij2 berdiri. Permoelaa sekali Deli-maatschappij ; sesoedah itoe berikoet Deli-Batavia- maatschappij, maatschappij Tembakaoe ”Arendsburg”, Deli Spoorweg maatschappij, Perindoesterian minjak di Pangkalan-Berandan, Senembah-maatschappij, dsb-nja. Daerah perkeboenan jang diboeka kian loeas, sehingga achirnja pemerintahan mesti diperkokoh dan Medan didjadikan poesat Pemerintahan Belanda dan daerah ini mendjadi soeatoe Residentie (1897).

Karena tertarik oleh oentoeng2 jang besar didalam penanaman daoen-tembakau penggoeloeng tjeroetoe, penanaman tembakau teroes diperloeas dengan meloepakan sama sekali sjarat2, jang mesti ada pada tanah dan hawa tempat perkeboenan tembakau, agar penanaman itoe memberi hasil jang memoeaskan. Dalam pada itoe, di Deli telah terdapat 129 Maatschappij2 tembakau, hingga mengakibatkan hasil jang roesak, krisis, dan kemiskinan. Oleh karena itoe perhatian berpindah ke penanaman tanaman2 lain.

Pada tahoen 1902 seloeas 176 HA telah ditanami getah.

Pada tahoen 1909 loeas perkeboenan getah bertambah menjadi 22.000 HA.

Dalam tahoen 1913 meloeas mendjadi 90.000 HA.

Dalam tahoen 1920 mendjadi 220.000 HA. Dan kini 270.000 HA. Setelah tahoen 1911, timboel keboen2 teh jang pertama disekitar Danau Toba, sedang keboen2 kelapa-sawit dan benang-nenas poen moelai timboel.

Demikianlah didalam waktoe jang singkat soeatoe daerah, jang boleh dikatakan tidak dioesahakan, beroebah mendjadi tanah perkeboenan jang makmoer. Djalan besar dan perhoeboengan kereta-api didirikan, kota2 timboel, sebagai Pematang Siantar terdiri sedjak tahoen 1906.

Soal-boeroeh adalah beroepa salah satoe halangan besar didalam kemadjoean jang tjepat ini. Moela2 dipakai pekerdja2 bangsa Tionghoa, jang didatangkan dari Tiongkok, belakangan dipakai djoega pekerdja2 bangsa Djawa dan India. Lambat laoen terasa perloe mengokohkan organisasi pendatangan pekerdja2 dari Djawa dan oleh sebab itoe oleh Deli Planters Vereniging dan AVROS (Algemene Vereniging Rubberplanters Oostkust Sumatra) pada tahoen 1916 diboeka kantor, jang semata-mata mengoeroes pemasoekan pekerdja2 dari Djawa oentoek dipekerdjakan di Deli. Kantor pemboeroehan Pemerintahan (Arbeidsinspectie) mengawasi, agar pemerasan dan penganiajaan tidak dilakoekan. Demikianlah dengan initiatief partikoelir moela2, dan belakangan diikoeti oleh oesaha Pemerintah didatangkan atoeran dan kemakmoeran ke daerai ini, jang moela-moela hanja beroepa hoetan dan berada didalam katjau-balau.

Soedah semestinja Deli dengan pendoedoek aslinja jang sedemikian sedikit, mesti mendatangkan bahan makanan dari loear. Soenggoehpun pemerintah meloeaskan tanah persawahan ditanah2 jang tertentoe oentoek itoe, hingga tahoen 1941 masih perloe dimasoekan beras sebanjak 110.000 ton (70.000 ton dari Djawa dan 40.000 ton dari Atjeh).

Dengan pendoedoek sedjoemlah 2.000.000 djiwa, diantaranja 450.000 pekerdja perkeboenan, djoemlah keperloean beras setahoen kira2 350.000 ton.

Sejumlah tangki minyak.

Ketika daerah ini moela2 didoedoeki Tentara Djepang, di Soematara Timoer masih terdapat persediaan beras jang besar hingga tidak ada terasa kekoerangan dimana-mana. Ketika persediaan makin habis, sedang peperangan masih berdjalan teroes, moelailah datang bahaja kelaparan. Tanah perkeboenan getah, kelapa sawit dan teh diroesakan oentoek didjadikan tempat menanam bahan makanan, sedang tanah perkeboenan tembakau beroebah mendjadi ladang yang loeas. Banjak pendoedoek dari Selatan berpindah ke tanah perkeboenan-tembakau, jang lebih soeboer : soenggoehpoen demikian beriboe-riboe orang mati kelaparan.

Dibawah ini didjelaskan pemandangan ekonomi di Soematera Timoer pada masa sebeloem perang :

I. Tembakau Deli :
Penghasilan tahoen 1864                     4.000 roepiah
”       ”    1937                     22.000.000 roepiah

II. Getah :
Loeas tanah tahoen 1902                     176 HA
”     ”     ”    1939                     27.000 HA
Penghasilan   ”    1939 kira2           40.000.000 roepiah

III. Kelapa-sawit :
Loeas tanah tahoen 1920                     1.000 HA
”     ”     ”    1939                     100.000 HA
Penghasilan   ”    1920                     150.000 roepiah
Penghasilan   ”    1939                     22.000.000 roepiah

45% dari penghasilan kelapa-sawit disoeloeroeh doenia datang dari Soematera Timoer : sedang dari penghasilan kelapa-sawit seloeroeh Indonesia, berasal dari Soematera Timoer sebanjak 95 %.

IV. Penghasilan rakjat :
Getah, kelapa-kering, kopi dan sago.
Harga pengeloearan tahoen 1939 20.000.000 roepiah (30% dari pengeloearan pinang dari Indonesia dihasilkan oleh Soematera Timoer).

V. Teh :
Penghasilan tahoen 1939                     8.000.000 roepiah.

VI. Benang-Nenas :
Penghasilan tahoen 1939                     6.000.000 roepiah (60% dari pengeloearan benang-nenas dari Indonesia berasal dari Soematera Timoer).

Dari segenap pengeloearan penghasilan dari Indonesia sedjoemlah 18 sampai 20 % berasal dari Soematera Timoer. Keroegian2 jang ditimboelkan selama masa-pendoedoekan, pada alat2 prodoeksi sangat besar.

SESOEDAH PERANG
Sesoedah gerakan kepolisian lengan badjoe telah disingsing, hingga sedikit demi sedikit alat2 prodoeksi telah moelai berpoetar kembali. Soematera Timoer telah bangkit kembali dilapangan ekonomi lebih tjepat dari bahagian manapoen dari Indonesia. Dahoeloe orang dapat berkata : ”Belanda2, jang tinggal di Deli-lah, jang telah membina Soematera Timoer”, sekarang kata ini tidak tepat lagi. Boekankah djika Komite Daerah Istimewa Soematera Timoer setelah gerakan kepolisian tidak tampil kemoeka dan djika komite tidak disokong oleh lapisan rakjat jang besar, sekali-kali pembangoenan ekonomi tidak moengkin beroleh kemadjoean pesat?

Menoeroet berita2 didalam soerat2-kabar ekspor Soematera Timoer didalam boelan December 1947 j.l telah berdjoemlah f 1.500.000.

Sedjoemlah besar keboen2 telah diboeka kembali. Sabotage tidak dikenal didaerah ini. Keamanan telah terdjamin dimana-mana. Deli Spoorweg Maatschappij telah memboeka kembali perhoeboengan kereta-api kesenap pendjoeroe. Motor2 bus telah simpang sioer kembali, pekan2 telah ramai dikoendjoengi dan sekolah2 sebahagian besar telah diboeka kembali.

Dilapangan keradjinan dan indoestri telah terdapat kembali kegiatan2 : alat2 tenoen, penggilingan-padi (berdjoemlah tidak koerang 153 boeah), paberik2 minjak, paberik2 saboen, dll. telah memoelai bekerdja kembali.

Tentang perkeboenan terdapat keterangan jang berikoet :

Keboen2 jang telah dibebaskan :
Tembakau 41
Getah 125
Kelapa sawit 15
Teh 15
Benang nenas 5
Kelapa 7
Djoemlah 208

Keboen2 jang telah dikoeasai :
Tembakau 35
Getah 86
Kelapa sawit 15
Teh 15
Benang Nenas 5
Kelapa 7
Djoemlah 163

Tanah perkeboenan jang telah dibebaskan berdjoemlah 298.000 HA.  ketjoeali tanah perkeboenan tembakau.

Sebeloem tahoen 1948 angka2 penghasilan ditaksir sebagai berikut :
1. Kelapa sawit : 50.000 ton
2. Getah : 80.000 ton
3. Tembakau : 1.200 ton
4. Benang Nenas : 5.000 ton
5. Teh : 600 ton

Sangat soelit oentoek menaksir oewang penghasilan ini : jang berdjoemlah kira2 antara f 200.000.000 hingga f 300.000.000.

Penoetoep
Masih amat banjak pekerdjaan jang moesti dilaksanakan, bermatjam-matjam kesoelitan jang moesti kita hadapi, namoen demikian, marilah kita toendjoekan kepada orang2 jang mengoendjoengi Soematera Timoer, bahwa Soematera Timoer ini akan dibina dengan kerdja-sama. Rapat antara segala lapisan pendoedoek jang terdapat didaerah ini.

Soematera Timoer akan mendjadi tiang-teras jang tak dapat diabaikan dalam Negara Indonesia Serikat.

Dalam pedato-pengrasmiannja Wali-Negara menjatakan, bahwa soal pergoeroenlah jang menambat perhatian pemerintah Soematera Timoer.

Tidak sadja keberanian dan kekerasan hati jang menjebabkan Soematera mentjapai hasil sebagai jang sekarang ini, tetapi ketjerdasan dan pimpinan memainkan peranan jang penting.

Saudagar2 jang dalam beberapa abad jang laloe jang mengaroengi samoedera loeas ini memandang Archipel ini tempat toemboeh : pala, lada, dll.

Tetapi, alangkah tjepat beroebahnja pemandangan itoe.

Djika toean dewasa ini naik kedarat, maka getah, benang nenas, teh, kelapa sawit, goela, kinina dan sebagainja, jang akan menarik perhatian toean.

Segala tanaman ini dengan berbagai djalan didatangkan dari Amerika Selatan atau tempat2 lain.

Ketjerdasan mentjotjokkan tanaman2 ini ketanah sini, malah memperbaiknja hingga mendjadi djaoeh lebih bagoes.

Keamanan dan ketenteraman telah kembali.

Keberanian dan kekerasan-hati telah diboektikan.

Tetapi, ketjerdasan, sebagai sjarat agar agar dapat mengambil bahagian didalam masjarakat ekonomi ini, hanja akan dapat tertjapai dengan sempoerna, bila dilaksanakan soeatoe rantjangan pergoeroean jang djitoe.

Tengku Mansoer Adil Mansoer Tengku Mansoer Adil Mansoer lahir sebagai seorang yang merdeka di Medan (Sumatera Utara kini), pada 28 Mei 1948. Pada 1962, karena situasi politik, ia melarikan diri ke negeri Belanda hingga saat ini.

Comments with Facebook

LEAVE YOUR COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *