Ujung Genteng berada di pesisir pantai selatan Jawa Barat. Dari Jakarta, kawasan pantai yang berada di wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi ini berjarak sekitar 200 kilometer.
Kawasan Ujung Genteng menawarkan sejumlah petualangan wisata yang menarik. Tidak saja air terjun Cikaso atau pantainya, tetapi juga pengalaman menyaksikan penyu-penyu hijau (Chelonia Mydas). Selain itu, wisatawan yang datang juga dapat menyaksikan proses pembuatan gula kelapa yang diproduksi oleh penduduk setempat. Pemandangan lain yang tak kalah eloknya adalah perkebunan teh Surangga dan perkebunan kelapa yang terhampar bersama sapi-sapi yang terawat (lihat Aquarium Alam Itu Bernama Ujung Genteng).
Untuk mencapai Ujung Genteng, ada jalan menanjak dan berkelok yang harus Anda lalui. Jika Anda menggunakan kendaraan roda empat dari Jakarta, maka perjalanan dapat ditempuh sekitar lima hingga enam jam. Sementara jika menggunakan roda dua, juga dari Jakarta, waktu tempuh bisa mencapai sembilan sampai sepuluh jam.
(39)
Comments with Facebook
Untuk menyaksikan penyu bertelur, kapan saya bisa melihatnya? Apakah tiap malam di pantainya kami bisa menyaksikan penyu tersebut? Atau penyu bertelur hanya dapat disaksikan pada saat bulan gelap saja (bukan pada bulan purnama)? Karena akhir minggu ini saya akan ke sana, dan mengharapkan bisa menemui penyu yang bertelur.
Gw uadah 2x ke tempat ini mantep paling puass. Sayang pas lebaran kemaren gw dateng, huuu… jadi tempat komersil gitu hehehehehehe
1 tempat yang belum gw tuju yaitu ombak 7nya, katanya diasan mantep coyyy!!!!!!!!
Mantep di sana dari perjalanan ya juga mantep untuk menambah skill.
Ujung genteng beautiful deh hehehehehee.
Keren euy… Pengen kesana
……… kenangan indah…
Keren semua fotonyaaaaa..!
Dear all,
Terimakasih sudah membaca dan melihat catatan Ujung Genteng yang tidak lengkap ini. Yang pasti, Ujung Genteng terlalu indah untuk tidak dikunjungi.
salam’
nury sybli
Betapa indahnya tanah air tercinta. Namun bagi kami negeri itu tetap merupakan negeri asing, karena kami tercampak jauh di negeri seberang, sebagai akibat kekejaman dan keganasan ORBA Soharto. Paspor kami dicabut, kami dijadikan korban dan kami dilarang pulang ke kampung halaman sendiri.
Sampai kapankah pemerintah NKRI membiarkan kami terlunta-lunta di negeri orang? Ratusan kami telah meninggal dunia dan kuburan kami terdapat di berbagai negeri.
Wow… Fantastique!
Tak bisa disangkal keindahan alam di berbagai tempat di Indonesia memang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat sayang kalau pemerintah tidak bisa atau tidak punya program untuk mengembangkan potensi alam sebagai sumber devisa.
Minta info trip akses perjalanannya ke sana dong, ke lathifulamri@gmail.com.
Kalau Ujung Genteng… aku ingat waktu kami fieldtrip mata kuliah Manajemen Sumberdaya Perikanan Laut. Panas… jauh kemana-mana… tapi memang indah sekali pemandangannya… Apalagi bisa lihat penyu waktu malam sampai subuh dan bisa berjalan di atas rumput laut yang terlihat karena air laut surut saat siang hari… Tempat Pelelangan Ikannya jauh banget ya… Temenku sampai sakit gara-gara siangnya jalan kaki kesana… Tapi bule-bule kok pada tau tempat ini ya? Banyak yang selancar di sana lagi… hehe. Terimakasih jadi mengingatkan lagi masa2 kuliah dulu.
Salam kenal,
Ruby
Keindahan alam adalah keindahan abadi, takkan bosan dinikmati, sejuk rasanya dengan kedamaian alam meskipun udara panas menyengat.
Oiiiiii……. Pengennya pergi ke sana!!
Menarik, sudah belasan tahun saya tidak mengunjungi daerah itu. Kapan-kapan mau lagi.
Rekan Nury Sybli,
Terima kasih telah mengabadikan panorama UG yg tak terlupakan.. Dibawah ini ada kisah lama, saya ingin share saja…
Tahun 1983 serombongan mahasiswa kami ajak ke sana dalam rangka latihan metodologi terpadu (terapan), dan berkat lingkungan alam yang mendukung, pengalaman dan pelajaran yang mereka terima – menurut pernyataan mereka – tak terlupakan, meski udara panas pantai bikin kulit terbakar…
Menyaksikan parade penyu bertelur, kelebatan dan hijaunya hutan bambu surade, sepanjang jalan menuju UG, coca-cola dan sprite yg kami tenggak habis sampai kaleng dan botol yang terakhir karena panas yang menyengat di warung-warung sepanjang pantai… Semua kini terasa sangat berkesan…
UG patut kita kedepankan… Terima kasih….